My Game Collection Visit This Site!!!!!

http://dlgames4all-reyz.blogspot.com

My Software Collection For Design Graphics Visit This Site!!!!!

http://pandawaprimapariwara.blogspot.com


Kamis, 28 April 2011

11 After Plactic Surgery Photos

Di Asia ter-utama di negara Korea Dan jepang, penampilan adalah hal yang utama untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. Sehingga operasi plastik merupakan hal yang paling dibutuhkan disana. Bahkan untuk siswi yang berhasil lulus sekolah, mereka akan diberi hadiah oleh orang tua mereka yaitu operasi plastik...  Untuk itu klinik-klinik disana akan sangat ramai pengunjung ketika kelulusan siswa-siswi sekolah... berikut foto before and after operasi plastik












READ MORE

Manusia yang hidup di gelembung plastik


David Phillip Vetter (21 September 1971 - 22 Februari 1984) merupakan seorang bocah laki-laki yang berasal dari Shenandoah, Texas, AS, yang menderita kelainan genetik yang jarang sekali terjadi, bernama Severe Combined Deficiency Syndrome (SCID). Dia "terpaksa" harus hidup di tempat yang sangat steril, dan dia menjadi populer di kalangan media dengan sebutan "The Boy in The Plastic Bubble". Dia banyak menghabiskan hidupnya di Texas Children’s Hospital. Namun pada tahun 1981, David kemudian dirawat sendiri secara "full-time" oleh orang tuanya. Dia meninggal pada tahun 1984 setelah transplantasi sumsum tulang dari saudara perempuannya ternyata tidak cocok. 
 


Orangtua David, David Joseph Vetter Jr. dan Carol Ann Vetter,memiliki satu putri, bernama Katherine, putra pertama mereka, David Joseph Vetter III meninggal 7 bulan setelah dilahirkan. Dokter mengatakan bahwasanya bayi putra mereka itu lahir dengan kelenjar thymus yang tidak sempurna, kelenjar thymus merupakan kelenjar yang memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh, kelainan ini juga dikarenakan oleh SCID. Setiap anak laki-laki hasil perkimpoian mereka akan berpeluang 50% terkena SCID, kelainan genetik tersebut.


3 dokter dari Baylor College of Medicine - John Montgomery, Mary Ann South dan Raphael Wilson mengatakan bahwa mereka bisa memiliki anak lagi, namun anak mereka harus ditempatkan di tempat isolasi yang steril sambil menunggu dilakukannya transplantasi sumsum tulang yang menjadikan Katherine, saudara perempuan tertuanya sebagai donor. Pasangan ini sangat menginginkan anak mereka bisa melanjutkan silsilah keluarga mereka. Jadi, dengan mempercayai bahwasanya perawatan dengan cara tsb bisa "menormalkan" kehidupan si anak, maka mereka memutuskan untuk "membuat" anak lagi, lahirlah David. Namun setelah kelahiran David, ternyata sumsum tulang mereka tidak cocok membuyarkan kemungkinan dilakukakannya transplantasi. Tidak ada lagi pengobatan lain bisa dilakukan untuk si anak, dan berapa lama-kah si anak bisa bertahan hidup di "gelembung plastik".



Rev. Raymond Lawrence, seorang pendeta di rumah sakit saat itu mengatakan bahwasanya skandal besar dari Bubble Boy adalah saat bocah tsb dimasukkan ke dalam gelembung plastik. Tim dokter tidak memikirkan ini dengan baik. Mereka tidak mempertimbangkan apa yang bakal terjadi jika tidak ditemukan pengobatan secara langsung. Mereka melakukan itu dengan asumsi bahwa bocah-bocah tsb bisa bertahan hidup di dalam gelembung plastik hingga berumur 80 tahun.
Lawrence mengatakan juga, bahwa ketiga dokter tersebut menyuruh pasangan tsb untuk memiliki anak lagi hanya untuk dijadikan subjek penelitian mereka. Namun ketiga dokter tersebut menolak tuduhan tsb.




Germ-free research and ‘boy in the plastic bubble’





Berikut foto-foto eksklusif si Bubble Boy...
















READ MORE

Keganasan dracula (real story)

Keganasan Dracula di perang salib

Nama aslinya Vlad Tepes (dibaca Tse-pesh). Dia lahir sekitar bulan Desember 1431 M di Benteng Sighisoara, Transylvania, Rumania. Ayahnya bernama Basarab (Vlad II), yang terkenal dengan sebutan Vlad Dracul, karena keanggotaannya dalam Orde Naga. Dalam bahasa Rumania, “Dracul” berarti naga. Sedangkan akhiran “ulea” artinya “anak dari”. Dari gabungan kedua kata itu, Vlad Tepes dipanggil dengan nama Vlad Draculea ( dalam bahasa Inggris dibaca Dracula), yang berarti anak dari sang naga.

Spoiler for DRACULA REAL STORY:


Ayah Dracula adalah seorang panglima militer yang lebih sering berada di medan perang ketimbang di rumah. Praktis Dracula hanya mengenal sosok sang Ibu, Cneajna, seorang bangsawan dari kerajaan Moldavia. Sang ibu memang memberikan kasih sayang dan pendidikan bagi Dracula. Namun itu tidak mencukupi untuk menghadapi situasi mencekam di Wallachia saat itu. Pembantaian sudah menjadi tontonan harian. Seorang raja yang semalam masih berkuasa, di pagi hari kepalanya sudah diarak keliling kota oleh para pemberontak.

Spoiler for DRACULA REAL STORY:


Pada usia 11 tahun, Dracula bersama adiknya, Radu, dikirim ke Turki. Hal ini dilakukan sang Ayah sebagai jaminan kesetiaannya kepada kerajaan Turki Ustmani yang telah membantunya merebut tahta Wallachia dari tangan Janos Hunyadi. Selama di Turki, kakak beradik ini memeluk agama Islam, bahkan mereka juga sekolah di madrasah untuk belajar ilmu agama. Tak seperti adiknya yang tekun belajar, Dracula justru sering mencuri waktu untuk melihat eksekusi hukuman mati di alun-alun. Begitu senangnya dia melihat kepala-kepala tanpa badan dipancang di ujung tombak. Sampai-sampai sehari saja tidak ada hukuman mati, maka dia segera menangkap burung atau tikus, kemudian menyiksanya dengan tombak kecil sampai mati.

Spoiler for DRACULA REAL STORY:

Dengan status muslimnya, Dracula mempunyai kesempatan belajar kemiliteran pada para prajurit Turki yang terkenal andal dalam berperang. Dalam waktu singkat dia bisa menguasai seni berperang Turki, bahkan melebihi prajurit Turki lainnya. Hal ini menarik perhatian Sultan Muhammad II ( di Eropa disebut Sultan Mehmed II). Hingga pada tahun 1448 M, menyusul kematian Ayah dan kakaknya, Mircea, yang dibunuh dalam kudeta yang diorganisir Janos Hunyadi, Kerajaan Turki mengirim Dracula untuk merebut Wallachia dari tangan salib Kerajaan Honggaria. Saat itu Dracula berusia 17 tahun.

Aksi Biadab Dracula
Dengan bantuan Turki Dracula dapat merebut tahta Wallachia. Setelah itu, sebagian besar pasukan kembali ke Turki dengan menyisakan sebagian kecil di Wallachia. Tanpa pernah diduga, Dracula murtad dan berkhianat. Dia menyatakan memisahkan diri dari Ke Khilafahan Turki. Para prajurit Turki yang tersisa di Wallachia ditangkapi. Setelah beberapa hari disekap di ruang bawah tanah, mereka diarak telanjang bulat menuju tempat eksekusi di pinggir kota. Di tempat ini seluruh sisa prajurit Turki dieksekusi dengan cara disula. Yakni dengan ditusuk duburnya dengan balok runcing sebesar lengan, kemudian dipancangkan di tengah lapangan.


Spoiler for DRACULA REAL STORY:
HUKUMAN SULA

Dua bulan kemudian Janos Hunyadi berhasil merebut tahta Wallachia dari tangan Dracula. Namun pada tahun 1456 hingga 1462 Dracula kembali berkuasa di Wallachia. Masa pemerintahannya kali ini adalah masa-masa teror yang sangat mengerikan. Yang menjadi korban aksi sadisnya bukan hanya umat Islam yang tinggal di Wallachia, tapi juga para tuan tanah dan rakyat Wallachia yang beragama Khatolik.

Di hari Paskah tahun 1459, Dracula mengumpulkan para bangsawan dan tuan tanah beserta keluarganya di sebuah gereja dalam sebuah jamuan makan. Setelah semuanya selesai makan, dia memerintahkan semua orang yang ada ditempat itu ditangkap. Para bangsawan yang terlibat pembunuhan ayah dan kakaknya dibunuh dengan cara disula. Sedang lainnya dijadikan budak pembangunan benteng untuk kepentingan darurat di kota Poenari, di tepi sungai Agres. Sejarawan Yunani, Chalcondyles, memperkirakan jumlah semua tahanan mencapai 300 kepala keluarga. Terdiri dari laki-laki dan perempuan, orang tua, bahkan anak-anak.

Aksi Dracula terhadap umat Islam di Wallachia jauh lebih sadis lagi. Selama masa kekuasaannya, tak kurang dari 300 ribu umat Islam dibantainya. Berikut sejumlah peristiwa yang digunakan Dracula sebagai ajang pembantaian umat Islam:

Pembataian terhadap prajurit Turki di ibu kota Wallachia, Tirgoviste. Ini terjadi pada awal kedatangannya di sana, setelah mengumumkan perlawanannya terhadap Khilafah utsmaniyah.

Pada 1456, Dracula membakar hidup-hidup 400 pemuda Turki yang sedang menimba ilmu pengetahuan di Wallachia. Mereka ditangkapi dan ditelanjangi, lalu diarak keliling kota yang akhirnya masukkan ke dalam sebuah aula. Aula tersebut lalu dibakar dengan ratusan pemuda Turki di dalamnya.

Aksi brutal lainnya, adalah pembakaran para petani dan fakir miskin Muslim Wallachia pada acara penobatan kekuasaannya. Para petani dan fakir miskin ini dikumpulkan dalam jamuan makan malam di salah satu ruangan istana. Tanpa sadar mereka dikunci dari luar, kemudian ruangan itu dibakar.

Dendam Dracula terhadap Turki dan Islam semakin menjadi. Untuk menyambut hari peringatan St. Bartholome, 1459, dia memerintahkan pasukannya untuk menangkapi para pedagang Turki yang ada di Wallachia. Dalam waktu sebulan terkumpullah 30 ribu pedagang Turki beserta keluarganya. Para pedagang yang ditawan ditelanjangi lalu digiring menuju lapangan penyulaan. Lalu mereka disula satu persatu.

Aksi kejam lainnya adalah dengan menyebar virus penyakit mematikan ke wilayah-wilayah yang didiami kaum Muslimin. Dia juga memerintahkan pasukannya meracuni Sungai Danube. Ini adalah taktik Dracula untuk membunuh pasukan Khilafah utsmaniyah yang membangun kubu pertahanan di selatan Sungai Danube.

Pada 1462 M, Khalifah utsmani, Muhammad II mengirim 60 ribu pasukan untuk menangkap Dracula hidup atau mati. Pemimpin pasukan adalah Radu, adik kandung Dracula. Mengetahui rencana serangan ini, Dracula menyiapkan aksi terkejamnya untuk menyambut pasukan Turki.


Spoiler for DRACULA REAL STORY:
Khalifah utsmani, Muhammad II
Sepekan sebelum penyerangan, dia memerintahkan pasukannya untuk memburu seluruh umat Islam yang tersisa di wilayahnya. Terkumpullah 20 ribu umat Islam yang terdiri dari pasukan Turki yang tertawan, para petani, dan rakyat lainnya. Selama empat hari mereka digiring dengan telanjang bulat dari Tirgoviste menuju tepi Sungai Danube. Dua hari sebelum pertempuran, para tawanan disula secara masal di sebuah tanah lapang. Mayat-mayat tersula tersebut kemudian diseret menuju tepi sungai. Lalu dipancang di kiri dan kanan jalan, yang membentang sejauh 10 km untuk menyambut pasukan Turki.

Pemandangan mengerikan ini hampir membuat pasukan Turki turun mental. Namun semangat mereka kembali bangkit saat melihat sang Sultan begitu berani menerjang musuh. Mereka terus merangsek maju, mendesak pasukan Dracula melewati Tirgoviste hingga ke Benteng Poenari.

Pasukan Turki yang dipimpin Radu berhasil mengepung Benteng Poenari. Merasa terdesak, isteri Dracula memilih bunuh diri dengan terjun dari salah satu menara benteng. Sedang Dracula melarikan diri ke Honggaria melalui lorong rahasia. Hingga tahun 1475 M Wallachia dikuasai oleh Khilafah Turki Utsmaniyah, sebelum akhirnya direbut kembali oleh Dracula yang disokong pasukan salib dari Transylvania dan Moldavia.


Spoiler for DRACULA REAL STORY:
Khalifah utsmani, Muhammad II saat berhasil merebut kembali kota Konstantinopel

Dracula tewas dalam pertempuran melawan pasukan Turki pimpinan Sultan Muhammad II di tepi Danau Snagov, pada Desember 1476. Kepala Dracula dipenggal, kemudian dibawa ke Konstantinopel untuk dipertunjukkan kepada rakyat Turki. Sedang badannya dikuburkan di Biara Snagov oleh para biarawan.

Selain melalui cerita turun-temurun rakyat Rumania, bukti-bukti sejarah terkait riwayat kelam Drakula juga tercatat dengan baik di sejumlah pamflet yang beredar di Jerman dan Rusia.
Kisah hidup Dracula merupakan salah satu contoh bentuk penjajahan sejarah yang begitu nyata yang dilakukan Barat. Kalau film Rambo merupakan suatu fiksi yang kemudian direproduksi agar seolah-olah menjadi nyata oleh Barat, maka Dracula merupakan kebalikannya, tokoh nyata yang direproduksi menjadi fiksi. Bermula dari novel buah karya Bram Stoker yang berjudul Dracula, sosok nyatanya kemudian semakin dikaburkan lewat film-film seperti Dracula’s Daughter (1936), Son of Dracula (1943), Hoorof of Dracula (1958), Nosferatu (1922)-yang dibuat ulang pada tahun 1979-dan film-film sejenis yang terus-menerus diproduksi.
Dalam buku berjudul “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, sosok Dracula dikupas secara tuntas. Dalam buku ini dipaparkan bahwa Dracula merupakan pangeran Wallachia , keturunan Vlad Dracul. Dalam uraian Hyphatia tersebut sosok Dracula tidak bisa dilepaskan dari menjelang periode akhir Perang Salib. Dracula dilahirkan ketika peperangan antara Kerajaan Turki Ottoman-sebagai wakil Islam-dan Kerajaan Honggaria-sebagai wakil Kristen-semakin memanas. Kedua kerajaan tersebut berusaha saling mengalahkan untuk merebutkan wilayah-wilayah yang bisa dikuasai, baik yang berada di Eropa maupun Asia . Puncak dari peperangan ini adalah jatuhnya Konstantinopel- benteng Kristen-ke dalam penguasaan Kerajaan Turki Ottoman.

Dalam babakan Perang Salib di atas Dracula merupakan salah satu panglima pasukan Salib. Dalam peran inilah Dracula banyak melakukan pembantain terhadap umat Islam. Hyphatia memperkirakan jumlah korban kekejaman Dracula mencapai 300.000 ribu umat Islam. Korban-korban tersebut dibunuh dengan berbagai cara-yang cara-cara tersebut bisa dikatakan sangat biadab-yaitu dibakar hidup-hidup, dipaku kepalanya, dan yang paling kejam adalah disula. Penyulaan merupakan cara penyiksaan yang amat kejam, yaitu seseorang ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus hingga perut, kerongkongan, atau kepala. Sebagai gambaran bagaimana situasi ketika penyulaan berlangsung penulis mengutip pemaparan Hyphatia:

“Ketika matahari mulai meninggi Dracula memerintahkan penyulaan segera dimulai. Para prajurit melakukan perintah tersebut dengan cekatakan seolah robot yang telah dipogram. Begitu penyulaan dimulai lolong kesakitan dan jerit penderitaan segera memenuhi segala penjuru tempat itu. Mereka, umat Islam yang malang ini sedang menjemput ajal dengan cara yang begitu mengerikan. Mereka tak sempat lagi mengingat kenangan indah dan manis yang pernah mereka alami.”

Tidak hanya orang dewasa saja yang menjadi korban penyulaan, tapi juga bayi. Hyphatia memberikan pemaparan tetang penyulaan terhadap bayi sebagai berikut:

“Bayi-bayi yang disula tak sempat menangis lagi karena mereka langsung sekarat begitu ujung sula menembus perut mungilnya. Tubuh-tubuh para korban itu meregang di kayu sula untuk menjemput ajal.”

Kekejaman seperti yang telah dipaparkan di atas itulah yang selama ini disembunyikan oleh Barat. Menurut Hyphatia hal ini terjadi karena dua sebab. Pertama, pembantaian yang dilakukan Dracula terhadap umat Islam tidak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Negara-negara Barat yang pada masa Perang Salib menjadi pendukung utama pasukan Salib tak mau tercoreng wajahnya. Mereka yang getol mengorek-ngorek pembantaian Hilter dan Pol Pot akan enggan membuka borok mereka sendiri. Hal ini sudah menjadi tabiat Barat yang selalu ingin menang sendiri. Kedua, Dracula merupakan pahlawan bagi pasukan Salib. Betapapun kejamnya Dracula maka dia akan selalu dilindungi nama baiknya. Dan, sampai saat ini di Rumania , Dracula masih menjadi pahlawan. Sebagaimana sebagian besar sejarah pahlawan-pahlawan pasti akan diambil sosok superheronya dan dibuang segala kejelekan, kejahatan dan kelemahannya.

Guna menutup kedok kekejaman mereka, Barat terus-menerus menyembunyikan siapa sebenarnya Dracula. Seperti yang telah dipaparkan di atas, baik lewat karya fiksi maupun film, mereka berusaha agar jati diri dari sosok Dracula yang sebenarnya tidak terkuak. Dan, harus diakui usaha Barat untuk mengubah sosok Dracula dari fakta menjadi fiksi ini cukup berhasil. Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dari seberapa banyak masyarakat-khususny a umat Islam sendiri-yang mengetahui tentang siapa sebenarnya Dracula. Bila jumlah mereka dihitung bisa dipastikan amatlah sedikit, dan kalaupun mereka mengetahui tentang Dracula bisa dipastikan bahwa penjelasan yang diberikan tidak akan jauh dari penjelasan yang sudah umum selama ini bahwa Dracula merupakan vampir yang haus darah.

Selain membongkar kebohongan yang dilakukan oleh Barat, dalam bukunya Hyphatia juga mengupas makna salib dalam kisah Dracula. Seperti yang telah umum diketahui bahwa penggambaran Dracula yang telah menjadi fiksi tidak bisa dilepaskan dari dua benda, bawang putih dan salib. Konon kabarnya hanya dengan kedua benda tersebut Dracula akan takut dan bisa dikalahkan. Menurut Hyphatia pengunaan simbol salib merupakan cara Barat untuk menghapus pahlawan dari musuh mereka-pahlawan dari pihak Islam-dan sekaligus untuk menunjukkan superioritas mereka.

Siapa pahlawan yang berusaha dihapuskan oleh Barat tersebut? Tidak lain Sultan Mahmud II (di Barat dikenal sebagai Sultan Mehmed II). Sang Sultan merupakan penakluk Konstantinopel yang sekaligus penakluk Dracula. Ialah yang telah mengalahkan dan memenggal kepala Dracula di tepi Danua Snagov. Namun kenyataan ini berusaha dimungkiri oleh Barat. Mereka berusaha agar merekalah yang bisa mengalahkan Dracula. Maka diciptakanlah sebuah fiksi bahwa Dracula hanya bisa dikalahkan oleh salib. Tujuan dari semua ini selain hendak mengaburkan peranan Sultan Mahmud II juga sekaligus untuk menunjukkan bahwa merekalah yang paling superior, yang bisa mengalahkan Dracula si Haus Darah. Dan, sekali lagi usaha Barat ini bisa dikatakan berhasil.

Selain yang telah dipaparkan di atas, buku “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, juga memuat hal-hal yang selama tersembunyi sehingga belum banyak diketahui oleh masyarakat secara luas. Misalnya tentang kuburan Dracula yang sampai saat ini belum terungkap dengan jelas, keturunan Dracula, macam-macam penyiksaan Dracula dan sepak terjang Dracula yang lainnya.
 
READ MORE

Jack Tripper, Kucing Buta Yang Lincah

Kucing ini terlahir buta. Namanya adalah Jack Tripper. Namun ia adalah kucing lincah yang sangat mampu beradaptasi dengan baik. Ini adalah kisah yang kami ambil dari sumbernya yaitu lovemeow.com.



My mom and I were actually looking to adopt a new cat when we got Jack. I have a friend who boards her horse at a local riding stable and one of the barn cats gave birth to a kitten. It seemed that spaying didn’t work on the cat, so she gave birth to a single, deformed kitten and was not able to produce milk. Luckily the owners recently had her fixed, so I’m hoping this doesn’t happen again.
Jack (at the time he was known as Stevie Wonder) was born without eyes. He’s very lucky with his timing. He grew up having other kittens to play and socialize with, and was used to people from the moment he was born since there are always kids hanging around the barn. He was a favourite amongst the students at the barn. However, when it came time to find the kittens homes, no one knew where Jack would end up. Although some of the kittens already had homes, the ones they couldn’t find homes for would go to the local vet’s to be put up for adoption. They didn’t want to do that with Jack. There was no doubt any of the “normal” kittens would find homes there, but Jack was special.
That’s when I got an e-mail from my friend. All she asked was “Do you still want one of the kittens? There’s one here with no eyes and no one can take him.” She knows me too well. Without thinking I told her that I did want the kitten. I wouldn’t be able to put him in the barn, but who cares?

I changed his name from Stevie Wonder because I used to have a cat named Stevie who passed away a couple years ago. I’m a huge fan of old TV shows and thought Jack Tripper was a good name for a kitten who couldn’t see. He has done a few classic “Jack Tripper” moves, too. Although he gets around very well (especially now that he knows the layout of the house) but he sometimes does trip or fall over things.
When we first brought him home Jack stayed mostly in my room. He walked cautiously around, sniffing everything. After about a day he had no issues running around, jumping onto my bed and climbing on everything. It wasn’t long before he mastered the rest of the house, either. He went through a time where he could climb the stairs, but couldn’t get down. He would sit at the top and cry until someone came and got him. He’s big enough now that he can get down on his own. Every now and then when he gets disoriented he’ll stop and cry. But we just call his name and talk to him and it isn’t long before he finds his way back to us.
He also went through a period where he would wake me up every morning between 5 – 6 by licking my nose. I’m not a morning person and like my sleep, so I would try everything to get him to stop. I’d pull him away, but he’d come back up and start licking again. I’d turn over, but he’d walk over to my other side and lick my nose some more. I’d even try lying on my stomach, but he’d crouch down, turn his head upside down, and keep on licking my nose! He’s stopped that for the most part now. He’ll still lick my nose, but usually waits until I’m awake now.

Also, a few weeks after getting Jack, we got a new barn cat named Bear. Bear is very friendly and likes to come sit outside with us in the evenings. I always take Jack outside at that time for some fresh air and exercise. He loves to run (at top speed!) around the back yard and gardens. Bear and Jack have become best friends. It doesn’t matter that he can’t see, Jack always knows when Bear is around. He’ll run across the yard straight to Bear and wrap his front legs around his neck in a big hug. They chase each other around and wrestle, and when they’re tired they’ll lie down in the grass together.
He has absolutely no eyes at all. Because of that, his eyelids are too long since they have nothing to cover. His eye holes tend to get weepy because that irritates them a little. As he’s growing, he’s started to grow into his eyelids and may have no issues there at all. But if they’re still irritating him, our vet may consider sewing his eyes shut. Other than that, he’s perfectly healthy.
Jack is truly an inspiration. I’ve owned a lot of kittens in my life, but Jack is the happiest, most playful of them all. He doesn’t feel sorry for himself. Heck, for all he knows, all cats are just like him. People who know Jack don’t feel sorry for him. They cherish him for the treasure that he is. I have talked to a few people who haven’t met him personally who tend to pity him, but they just don’t understand. Jack doesn’t need pity.

cute blind kitten grey cat
cute blind cat jack running on the lawn
cute blind kitten gray cat walking on grass
cute blind cat playing
cute blind cat kitten

cute blind cat grey kitten in the garden

cute blind cat grey kitten


cute blind cat checking out a plant

cute blind cat


cute blind cat grey kitten

cute blind kitten and his kitty buddy hanging out in gardens

cute kittens playing in the garden

cute blind cat grey kitten

sumber: lovemeow.com


READ MORE

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...